Angkakuda--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada Rabu, 6 Oktober 2021.
BMKG memperkirakan gelombang tinggi mencapai 2,5-4 meter di wilayah perairan Indonesia. Dalam laman resminya bmkg.go.id, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada gelombang tinggi.
"Waspada gelombang tinggi pada Rabu, 6 Oktober 2021 07.00 WIB sampai dengan Kamis, 7 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB," tulis BMKG.
Terdapat 26 wilayah berpotensi mengalami gelombang setinggi 1,25-2,5 meter dan 9 wilayah perairan lainnya berpeluang mengalami gelombang tinggi 2,5-4 meter.
Berikut wilayah-wilayah yang mengalami potensi gelombang tinggi.
Wilayah perairan dengan gelombang sedang 1,25 - 2,5 meter:
- Perairan Utara Sabang
- Perairan Barat Aceh
- Selat Malaka
- Samudra Hindia Barat Aceh
- Perairan Kep. Natuna
- Laut Jawa bagian Timur
- Laut Bali
- Selat Lombok bagian Utara
- Selat Sape bagian Selatan
- Selat Ombai
- Laut Sawu
- Perairan Kupang-Rotte
- Laut Flores bagain Barat
- Selat Sape bagian Utara
- Perairan Kep. Selayar
- Selat Makassar bagian Selatan
- Laut Sulawesi bagian Barat
- Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud
- Perairan Kep. Sitaro
- Perairan Bitung-Likupang
- Laut Maluku Utara
- Perairan Halmahera Utara
- Laut Halmahera
- Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua
- Laut Banda
- Laut Arafuru bagian Timur
Wilayah perairan dengan gelombang tinggi 2,5-4 meter:
- Perairan Barat Kep. Simeulue- Kep. Mentawai
- Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung
- Samudra Hindia Barat Sumatera
- Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
- Perairan Selatan Banten hingga P.Sumba
- Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan- Selat Sumba bagian Barat
- Perairan P.Sawu hingga Kupang- P.Rotte
- Samudra Hindia Selatan Banten hingga Sumba
- Laut Natuna Utara
Sementara itu, dalam narasi BMKG, pusat tekanan rendah 1006 hPa terpantau di Laut China Selatan.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
Kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan berkisar 8-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Selat Sunda bagian Selatan, Laut Natuna Utara, dan Laut Arafuru.
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memeperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG.
Batas risiko perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sementara itu, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.