"Kita masih dalami perkaranya dan mendalami pengunggah video. Jadi semua ini menunggu proses dari unit Cyber Crime dan kita bertindak usai dapat data tersebut,".Arief mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga korban belum melakukan melaporkan perkaranya. Jika memang nantinya terdapat laporan dari pihak keluarga, maka pasal yang akan diberikan sesuai laporan yang masuk.
"Kita dalami dulu nanti bagaimana proses di kepolisian akan mengacu pada saksi ahli atau korban," ucap Arief. Sementara itu, dari informasi yang didapat, lokasi yang ada di dalam video itu berada di sebuah trotoar di Jalan Kenjeran, Surabaya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih menelusuri mengenai sebuah video perempuan berambut panjang yang diduga dokter dalam kondisi berdiri dan tanpa busana di tepi jalan yang berlokasi diduga di Surabaya, Jawa Timur.Video tersebut ramai di media sosial (medsos) dengan narasi perempuan tersebut berprofesi sebagai dokter gigi yang mendadak stres karena suami dan anaknya terkena COVID-19. Video tersebut diunggah di twitter dan instagram.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser mengaku pihaknya baru mengetahui video tersebut di medsos pada Kamis pagi,. "Apa betul seperti yang beredar di media sosial. Kami ingin tahu siapa wanita itu. Dia dari mana? kenapa itu sampai terjadi? Saya belum bisa memberi jawaban sekarang, masih ditelusuri dinas kesehatan dan sudah dikomunikasikan dengan IDI, hasilnya belum diketahui," ujar dia, Kamis pekan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya, Brahmana menyatakan, yang bersangkutan memang dokter. Namun, tidak ada kaitannya dengan COVID-19. Selain itu, suami dan anaknya masih sehat."Yang bersangkutan memang dokter. Dan tidak ada kaitannya dengan COVID. Suami dan anaknya sehat. Itu yang bisa saya konfirmasi," tutur dia.
Terkait beredarnya video tersebut di medsos, banyak warganet yang rata-rata meminta pengunggah untuk segera menghapus video tersebut.