
Foto : Ina Antimurti
Empat pelaku yang ditangkap tersebut, mempunyai peran masing-masing.
Sementara satu pelaku masih buron.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, keempat pelaku ditangkap Selasa (22/1/2019).
Keempat pelaku tersebut yakni, Feri (30), Abdul malik (22), DP (16), dan FB (16), yang semuanya tercatat sebagai warga Muara Enim.
"Iya, keempatnya tadi malam sudah ditangkap, sekarang sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang," kata Zulkarnain, Rabu (23/1/2019).

Empat pelaku pembunuhan Ina Antimurti yang ditemukan tewas dibakar ketika berada di ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang,Rabu (23/1/2019). |(KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)
Zulkarnain mengatakan, dari para tersangka didapatkan barang bukti berupa satu unit sepeda motor milik korban jenis Honda Beat dan satu mobil pickup yang digunakan para tersangka.
"Satu tersangka atas nama Malik kita lumpuhkan karena mencoba melarikan diri ketika hendak ditangkap," ujar Zulkarnain.
"Motifnya sendiri diduga karena utang korban kepada Asri. Namun itu baru dugaan," jelas Jenderal Bintang dua ini.
Sebelum dibunuh dengan cara dibakar, korban terlebih dahulu diperkosa bersama rekan lain.
Bahkan, salah satu pelaku memperkosa korban yang sudah dalam keadaan meninggal.
"Korban dibunuh menggunakan balok kayu, lalu AS dan Malik memperkosanya. Sebelum mereka mengeksekusi korban terlebih dahulu para tersangka ini pesta sabu," jelas dia.
Kasus terkuak saat polisi berhasil menemukan motor Honda Beat Putih milik korban berplat BG 3262 KAI yang dititipkan kepada Andika (26) warga Dusun 1 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Dari penuturan Andika, motor tersebut dititipkan pelaku AS (DPO) dan Feri (30) pada hari minggu lalu.
Dari informasi tersebut Feri berhasil ditangkap pertama kali oleh pihak kepolisian.
Dirinya berperan mengikat korban, mengangkat mayat dan membuang mayat di TKP pembunuhan.
Dari sebuah kamar kontrakan di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Di tempat terpisah polisi juga berhasil menangkap pelaku lain atas nama FB (16)
Empat tersangka kasus pembunuhan sadis dengan membakar korban Ina Antimurti. Empat pelaku ditangkap Tim gabungan Satreskrim Polres Ogan Ilir, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel dan Unit Reskrim, serta Polsek Gelumbang (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)
Dirinya mendapat tugas untuk mengawasi sekitar lokasi tempat mengeksekusi korban serta, ikut membuang mayat korban.
"Saya hanya ikut memegang kakinya yang memperkosa Abdul Malik serta AS. Kalau membuang ke TKP saya juga ikut," ujar FB saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang.
Sementara tersangka Abdul Malik (22) satu otak pembunuhan juga ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu dini hari.
Dirinya sempat berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap.
Dari pengakuannya dirinya berperan memegang korban saat diperkosa oleh tersangka AS.
"Iya, saya ikut memperkosa korban. Saya juga yang memegang ketika AS pertama memperkosa,'' katanya.
Tersangka terakhir yang ditangkap yakni YG (16).
Dirinya berperan membeli bahan bakar untuk membakar korban.
"Aku yang beli minyak. Jadi kami samo-samo ngangkat korban ke TKP. Aku dak ikut memperkosa," ujarnya.
Sementara, pelaku terakhir yang merupakan otak pembunuhan berinisial AS hingga kini masih buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian.
Adapun dari barang bukti yang ditemukan dari tempat kontrakan tersebut, ditemukan sendal milik korban, kayu balok yang digunakan untuk memukul korban, mobil Daihatsu Granmax BG 9207 NH dan motor Honda Beat BG 3279 UN.
Hasil tes urine ke empat pelaku juga terbukti jelas mengkonsumsi narkoba.
Sebelumnya, penemuan mayat wanita yang terpanggang di jalan Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada Minggu (20/1/2019) yang sempat membuat warga geger
Dari hasil otopsi dilakukan Tim Dokter Forensik ditemukan sejumlah barang yang diduga milik korban Inah, seperti cincin dan anting-anting, gelang serta jam tangan.
"Kami dari pihak keluarga sudah meyakini bahwa korban merupakan jasad Inah Antimurti, karena ciri barang ditemukan adalah milik korban," ungkap Jaka Saputra (26) sepupu korban dijumpai di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).
Pihak keluarga menduga bahwa pelaku yang sekarang DPO AS merupakan pacar Asri dan pembunuhannya sudah direncanakan.
"AS ini adalah pacar korban (Alm) kami mengetahui itu karena sejak hari Kamis dia (AS) sering menghubungi Inah, namun almarhumah sibuk lantaran mau mengurus KK," ungkap Jaka.
Inah Antimurti yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara perempuan ini diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum dibakar dan diikat dengan kasur di rumah kontrakan Asri di Desa Talang-taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
"As ini kami mendapat cerita dari kerabat merupakan bandar sabu di tempat tinggalnya. Jadi sebelum mereka membakar jenazah untuk menghilangkan jejak terlebih dahulu memperkosa korban," jelas Jaka.
"Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati," jelasnya.
Postingan Terakhir Inah Antimurti
Berdasarkan pantauan Sripoku.com dari sosial media pribadi miliknya, nampak Inah kerap mengunggah beberapa fotonya dengan anak dan teman-temannya di facebook.
Untuk memperkuat apakah akun tersebut benar miliki Inah, Sripoku.com menelusuri beberapa postingan dengan nama Inah Antimurti yang ternyata telah banyak mendapat ucapan duka dari orang terdekat yang mengenalnya.
Pada postingan terakhirnya, Inah memperbaru foto profilnya pada 12 Agustus 2018 lalu.
Pada foto tersebut Inah berpose dengan baju berwarna hitam putih garis-garis dan rambut yang diurai.
Sementara pada postingannya lainnya, Inah menuliskan sebuah curhatannya tentang hati yang terluka.
“Kenapa hati luka tak bicara karna air mata jatuh tak bersuara,” tulis Ina pada 28 September 2017.
Seperti diketahui, Ina telah bercerai dengan sang suami sekitar 2 tahun lalu.
Hal ini berdasarkan pengakuan kakak perempuannya Juwita (34)
Juwita mengungkapkan jika Ina memang sempat pamit pergi ke desa Segayam Kecamatan Gelumbang pada sabtu siang sekitar pukul 11.00 untuk mengurus pemisahan nama Kartu Keluarga (KK) miliknya.
"Adik saya sudah pisah sama suaminya. Sabtu kemarin dia (Ina) mau urus pemisahan KK sama mantan suaminya," ujar Juwita seperti Sripoku.com kutip di Tribunsumsel.com.
"Dia (Ina) ngurusnya ke Segayam, karena waktu masih nikah memang tinggal di sana. Tapi setelah pisah Ina pulang ke rumah bapak di dusun Pedataran," sambung Juwita.
"Teleponnya diangkat, saya tanya sudah sampai mana, dijawab Ina masih di daerah Gelumbang," ucap Juwita.
Saat hari itu, Ina pergi sendiri dengan menggunakan sepeda motornya.
"Tapi sampai sekarang motor itu kami tidak tahu ada dimana. Belum ada kejelasan," ujarnya.
Berdasarkan penuturan Juwita, Ina bercerai sudah hampir dua tahun lalu, setelah menjalin biduk rumah tangga selama kurang lebih tiga tahun bersama mantan suaminya.
Dari hasil pernikahannya, Ina dan mantan suaminya dikarunia seorang anak perempuan yang baru berusia 2 tahun 3 bulan.
"Kalau alasan mereka cerai saya kurang tahu. Ina itu bukan orang yang suka cerita panjang lebar. Entah mereka tidak cocok atau bagaimana, kami pihak keluarga kurang paham. Tapi yang jelas adik kami itu, sudah tidak lagi sama suaminya,"terang Juwita.
Setelah bercerai, Ina mengisi hari-harinya dengan menjadi penyadap karet di kampungnya.
"Dia kerjanya nyadap, sama seperti saya," ungkapnya.
Juwita mengaku sampai saat ini pihak keluarga belum memberi tahu kabar hilangnya Ina pada mantan suaminya.
"Karena kan sudah tidak ada hubungan lagi. Kami juga pihak keluarga tidak bisa sembarangan kasih informasi ke orang lain," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar