Shiokuda2.com Adalah Situs Bandar Togel Online Pilihan Terpercaya dan Teraman. Web Togel Online Pilihan, Terbaik, Teraman, Terpopuler, dan Terpercaya, Keluaran Nomor Togel Singapura, Hongkong, Sydney, Melbourne, Ukraine, Incheon, Sierraleone, Honduras, Parma. Pelayanan DEPOSIT Dan WITHDRAW Yang Sangat Aman Dan Terpercaya. Pendaftaran Togel Online Terbaik, Teraman, Terpopuler, Terpercaya, Daftar Sekarang Di BO Shiokuda2.com Dan Nikmati New Promo!! Jam Tutup Pasaran Hongkong Sekarang Di Shiokuda2.com Jam 22:30 Wib Berlaku Untuk Seterusnya | Bonus Deposit Harian 5% Jika Deposit Di Atas Rp 100.000.- | Dapatkan Bonus Add Number Di Pasaran Singapore Toto 2D x80 3D x500 4D x3300 | Untuk member Shiokuda2.com Yang Kesulitan LOGIN Bisa Menggunakan Link Alternatif Kami Di www.Saldokuda2.com(Versi PC) www.Saldokuda2.com/wap (Versi HP) | Nikmati Kenyamanan Dan Keamanan Di BO Terpercaya Shiokuda2.com | Proses Deposit SUPER CEPAT Dan WD DI BAYAR LUNAS.
ShioKuda 2

Agent Togel, Slot dan Casino Online Terpercaya Di Indonesia.

ShioKuda 2

Bonus New Member 100%

ShioKuda 2

Bonus Refferal Seumur Hidup

ShioKuda 2

Bonus Cashback Mingguan

ShioKuda 2

Bonus Additional Number SGP TOTO

ShioKuda 2

Live Casino IDN PLAY


Selasa, 07 Juni 2022

 


Shiokuda2-- Setelah terakhir kali tampil di All England 2022 bulan Maret lalu, pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melakukan comeback di turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2022. Pasangan berjulukan The Minions ini sukses meraih kemenangan di babak 32 besar.

Berlaga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022) malam, Marcus/Kevin menang dua gim langsung dengan skor 21-16, 21-19 atas wakil Prancis, Christo Popov/Toma Junior Popov.Selepas laga di turnamen super 500 itu, The Minions mengakui sejatinya masih belum bisa bermain 100 persen. Hal ini akibat Marcus masih menjalani masa pemulihan paska operasi di kaki.

Meski masih belum pulih 100 persen, Marcus/Kevin tetap bermain optimal. Mereka bisa mengamankan kemenangan melawan Popov bersaudara.

"Pertandingan yang cukup ketat di laga ini. Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan beradaptasi kembali dengan Istora Senayan," kata Marcus.

Sepanjang laga, sorotan tertuju ke cara jalan Marcus yang terlihat pincang karena tengah dalam tahap pemulihan cedera.

Menurut pemain yang akrab disapa Sinyo itu dirinya masih menahan sakit. Meski begitu, dirinya tetap ngotot untuk memberikan yang terbaik bagi penonton yang hadir di Istora.

"Saya masih belum 100 persen, cuma saya ingin banget bermain. Jadi ingin memberikan yang terbaik di sini," kata Marcus.

Pasangan Marcus/Kevin kembali berlaga selepas vakum tiga bulan akibat operasi yang dijalani Marcus.

Dengan kemenangan ini, peraih medali emas Asian Games 2018 itu, oada babak kedua, akan menghadapi wakil Thailand, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.

Wakil Negeri Gajah Putih itu lolos ke babak 16 besar usai menang dua gim langsung atas wakil Skotlandia, Christopher Grimley/Matthew Grimley dengan skor 21-17, 21-16.




Jumat, 29 April 2022




AngkaKuda--Persaingan AC Milan dan Inter Milan dalam perburuan gelar juara Liga Italia makin panas. Kedua tim sama-sama punya kans menjadi Scudetto di empat laga tersisa.
Perburuan gelar juara Liga Italia makin memanas setelah Inter secara mengejutkan kalah 1-2 dari Bologna di Stadion Renato Dell'Ara, Kamis (28/4) dini hari WIB.

I Nerazzurri sempat berada di atas angin setelah mampu mencetak gol cepat di menit ke-3 lewat aksi Ivan Perisic. Namun tuan rumah berhasil membalas melalui Marko Arnautovic pada menit ke-28 dan Nicola Sansone di menit ke-81.

Hasil ini membuat Inter Milan tertahan di peringkat kedua klasemen Liga Italia dengan koleksi 72 poin atau tertinggal dua poin dari Milan yang bertengger di puncak.

Milan dipastikan juara Liga Italia jika mampu meraup kemenangan di empat laga tersisa. Hasil negatif bisa membuka celah bagi Inter untuk finis sebagai tim terbaik.


Pada empat laga tersisa, AC Milan akan ditantang Fiorentina (kandang), Hellas Verona (tandang), Atalanta (kandang), dan Sassuolo (tandang).

Inter Milan juga punya kans untuk meraup empat kemenangan hingga akhir musim. Pertama, Inter harus melawan ke markas Udinese sebelum menjamu Empoli. Selanjutnya, mereka harus melakoni laga tandang kontra Cagliari sebelum menjamu Sampdoria.


Berikut jadwal empat laga sisa AC Milan dan Inter Milan di Liga Italia

AC Milan
1 Mei 2022 AC Milan vs Fiorentina
9 Mei 2022 Hellas Verona vs AC Milan
15 Mei 2022 AC Milan vs Atalanta
22 Mei 2022 Sassuolo vs AC Milan

Inter Milan
1 Mei 2022 Udinese vs Inter Milan
6 Mei 2022 Inter Milan vs Empoli
16 Mei 2022 Cagliari vs Inter Milan
22 Mei 2022 Inter Milan vs Sampdoria





Jumat, 01 April 2022

 


Shiokuda2-- Perkenalkan namaku Siska, usia sekarang 23 tahun, aku bekerja sebagai salah satu karyawati di BUMN besar di Jakarta. Kata temen-temen aku memiliki wajah yang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi. Apalagi waktu masih gadis SMP aku terpilih sebagai mayoret drum band sekolah karena kecantikanku.

Aku ingin menceritakan pengalaman seks pertamaku justru dari teman baik ayahku sendiri, pengalaman sex yang tak kuduga ini terjadi ketika aku masih gadis SMP, baru saja akan masuk kelas 2 SMP di Yogya. Teman ayah itu bernama, Om Vincent dan aku sendiri memanggilnya Om.

Karena hubungan yang sudah sangat dekat dengan Om Vincent, ia sudah dianggap seperti saudara sendiri di rumahku. Om Vincent wajahnya sangat tampan, wajahnya tampak jauh lebih muda dari ayahku, karena memang usianya berbeda agak jauh, usia Om Vincent ketika itu sekitar 28 tahun. Selain tampan, Om Vincent memiliki tubuh yang tinggi tegap, dengan dada yang bidang.

Kejadian ini bermula ketika liburan semester, waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke Madiun karena ada perayaan pernikahan saudara. Karena kami dan Om Vincent cukup dekat, maka aku minta kepada orang tuaku untuk menginap saja di rumah Om Vincent yang tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu.

Om Vincent sudah menikah, tetapi belum punya anak. Istrinya adalah seorang karyawan perusahaan swasta, sedangkan Om Vincent tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dia adalah seorang makelar mobil. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-ria, setelah istri Om Vincent pergi ke kantor.

Om Vincent sendiri karena katanya tidak ada order untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah sambil menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari mobil. Untuk melewatkan waktu, sering juga kami bermain bermacam permainan seperti halma, atau monopoli, karena memang Om Vincent orangnya sangat pintar bergaul dengan siapa saja.

Ketika suatu hari, setelah makan siang, tiba-tiba Om Vincent berkata kepadaku, “Sis.. kita main dokter- dokteran yuk.., sekalian Siska, Om periksa beneran, mumpung gratis”. Memang kata ayah dahulu Om Vincent pernah kuliah di fakultas kedokteran, namun putus di tengah jalan karena menikah dan kesulitan biaya kuliah.

“Ayoo..”, sambutku dengan polos tampa curiga.
Kemudian Om Vincent mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu.
“Nah Sis, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”.
Mula-mula aku agak ragu-ragu. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya.“Baik Om”, kataku, lalu aku membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring.

Namun Om Vincent bilang, “Lho.. BH-nya sekalian dibuka dong.., biar Om gampang meriksanya”.
Aku yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka BH-ku, sehingga kini terlihatlah buah dadaku yang masih mengkal.

“Wah.., kamu memang benar-benar cantik Sis..”, kata Om Vincent.
Kulihat matanya tak berkedip memandang buah dadaku, dan aku hanya tertunduk malu.

Setelah telentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Om Vincent mulai memeriksaku. Mula-mula di tempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin, lalu Om Vincent menyuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Om Vincent mencopot stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku, tangannya menyentuh lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut.

“Waah.. kulit kamu halus ya, Sis.. Kamu pasti rajin merawatnya”, katanya. Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Om Vincent.

Kemudian usapan itu bergerak naik ke pundakku. Setelah itu tangan Om Vincent merayap mengusap perutku. Aku hanya diam saja merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Om Vincent benar-benar terasa lembut, dan lama- kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang oleh sentuhannya, sampai- sampai bulu tanganku merinding dibuatnya.

Lalu Om Vincent menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu, mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ioh.., baru kali ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu. Namun tidak lama kemudian, Om Vincent menghentikan usapannya. Dan aku kira.. yah, hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian om Vincent bergerak ke arah kakiku.

“Nah.., sekarang Om periksa bagian bawah yah..”, katanya. Setelah diusap-usap seperti tadi yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa mengangguk pelan saja. Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba Om Vincent menarik dan meloloskan celana dalamku. Tentu saja aku keget setengah mati.

“Ih.., Om kok celana dalam Siska dibuka..?”, kataku dengan gugup.
“Lho.., khan mau diperiksa.., pokoknya Siska tenang aja..”, katanya dengan suara lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om Vincent penuh dengan maksud tersembunyi. Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah celana dalamku diloloskan oleh Om Vincent, dia duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak berkedip menatap vaginaku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih sangat halus dan tipis.

Lalu kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku menumpang di atas pahanya. Lalu Om Vincent mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan meraba- raba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. Hii.., aku jadi merinding rasanya.

“Ooomm..”, suaraku lirih.
“Tenang sayang.., pokoknya nanti kamu merasa nikmat..”, katanya sambil tersenyum.
Om Vincent lalu mengelus- elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan rasanya.
Kemudian, dengan jari telunjuknya yang besar, Om Vincent menggesekkannya ke bibir vaginaku dari bawah ke atas.

“aahh.., Ooomm..”, jeritku lirih.
“Ssstt.., hmm.., nikmat.., kan..?”, katanya.

Mana mampu aku menjawab, malahan Om Vincent mulai meneruskan lagi menggesekkan jarinya berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku makin tidak karuan, aku menggelinjang- gelinjang, menggeliat- geliat ke sana-ke mari.

“Ssstthh.., aahh.., Ooomm.., aahh..”, eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan terbang ke langit. Vaginaku rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar-benar sangat terangsang sekali.

Setelah Om Vincent merasa puas dengan permainan jarinya, dia menghentikan sejenak permainannya itu, tapi kemudian wajahnya mendekati wajahku, aku yang belum berpengalaman sama sekali, dengan pikiran yang antara sadar dan tidak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah tanpa mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya geli, lembut, dan basah. Namun Om Vincent bukan hanya mengecup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya, Hii.., rasanya jadi makin geli.., apalagi ketika lidah Om Vincent memancing lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Om Vincent saling bermain, membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian.
Kemudian Om Vincent mengangkat wajahnya dan memundurkan badannya. Entah permainan apa lagi yang akan diperbuatnya pikirku, aku toh sudah pasrah. Dan eh.., gila.., tiba-tiba badannya dimundurkan ke bawah dan Om Vincent tengkurap di antara kedua kakiku yang otomatis terkangkang, kepalanya berada tepat di atas kemaluanku dan Om Vincent dengan cepat menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku dipegangnya dan diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Om Vincent.



Aku sangat terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua tangannya memegang pahaku dengan kuat, lalu tanpa sungkan- sungkan lagi Om Vincent mulai menjilati bibir vaginaku.

“aa.., Ooomm..!”, aku menjerit, walaupun lidah Om Vincent terasa lembut, namun jilatannua itu terasa menyengat vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku, namun Om Vincent yang telah berpengalaman itu, justru menjilati habis- habisan bibir vaginaku, lalu lidahnya masuk ke dalam vaginaku, dan menari-nari di dalam vaginaku.

Lidah Om Vincent mengait-ngait ke sana-ke mari menjilat- jilat seluruh dinding vaginaku. Tentu saja aku makin menjadi-jadi, badanku menggeliat- geliat dan terhentak- hentak, sedangkan kedua tanganku mencoba mendorong kepalanya dari kemaluanku. Akan tetapi usahaku itu sia-sia saja, Om Vincent terus melakukan aksinya dengan ganas. Aku hanya bisa menjerit-jerit tidak karuan.

“aahh.., Ooomm.., jaangan.., jaanggann.., teerruskaan.., ituu.., aa.., aaku.., nndaak.., maauu.., geellii.., stoopp.., tahaann.., aahh!”.

Aku menggelinjang- gelinjang seperti kesurupan, menggeliat ke sana-ke mari antara mau dan tidak biarpun ada perasaan menolak akan tetapi rasa geli, bercampur dengan kenikmatan yang teramat sangat mendominasi seluruh badanku. Om Vincent dengan kuat memeluk kedua pahaku di antara pipinya, sehingga walaupun aku menggeliat ke sana-ke mari, namun Om Vincent tetap mendapatkan yang diinginkannya.

Jilatan- jilatan Om Vincent benar- benar membuatku bagaikan orang lupa daratan, vaginaku sudah benar-benar banjir dibuatnya, hal ini membuat Om Vincent menjadi semakin liar, ia bukan cuma menjilat- jilat, bahkan menghisap, menyedot-nyedot vaginaku. Cairan lendir vaginaku bahkan disedot Om Vincent habis-habisan. Sedotan Om Vincent di vaginaku sangat kuat, membuatku jadi samakin kelonjotan.

Kemudian Om Vincent sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir vaginaku, lalu di sorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Vincent, rupanya Om Vincent mengincar clitorisku. Dia menjulurkan lidahnya, lalu dijilatnya clitorisku.

“aahh..”, tentu saja aku menjerit keras sekali, aku merasa seperti kesetrum, karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aku merasakannya, aku sampai menggangkat pantatku. Om Vincent malah menekan pahaku ke bawah, sehingga pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati clitorisku sambil dihisap- hisapnya.

“aa.., Ooomm.., aauuhh.., aahh!”, jeritku semakin menggila. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang teramat sangat, yang ingin keluar dari dalam vaginaku, seperti mau pipis, dan aku tak kuat menahannya, namun Om Vincent yang sepertinya sudah tahu, malahan menyedot clitorisku dengan kuatnya.

“Ooomm.., aa!”, tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar kujepit dengan kuat pipi Om Vincent dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan vaginaku banyak sekali, dan tampaknya Om Vincent tidak menyia-nyiakannya disedotnya vaginaku, dihisapnya seluruh cairan vaginaku. Tulang- tulangku terasa luluh lantak, lalu tubuhku terasa lemas sekali. Aku tergolek lemas.

Om Vincent kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Aku, yang baru pertama kali mengalami orgasme, merasakan badanku lemas tak bertenaga, sehingga hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan oleh Om Vincent. Mula-mula Om Vincent membuka kemejanya yang dilemparkan ke sudut kamar, kemudian secara cepat dia melepaskan celana panjangnya, sehingga sekarang dia hanya memakai CD saja.

Aku agak ngeri juga melihat badannya yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan tetapi ketika tatapan mataku secara tak sengaja melihat ke bawah, aku sangat terkejut melihat tonjolan besar yang masih tertutup oleh CD- nya, mecuat ke depan. Kedua tangan Om Vincent mulai menarik CD-nya ke bawah secara perlahan- lahan, sambil matanya terus menatapku.

Pada waktu badannya membungkuk untuk mengeluarkan CD-nya dari kedua kakinya, aku belum melihat apa-apa, akan tetapi begitu Om Vincent berdiri tegak, darahku mendadak serasa berhenti mengalir dan mukaku menjadi pucat karena terkejut melihat benda yang berada di antara kedua paha atas Om Vincent. Benda tersebut bulat panjang dan besar dengan bagian ujungnya yang membesar bulat berbentuk topi baja tentara.

Benda bulat panjang tersebut berdiri tegak menantang ke arahku, panjangnya kurang lebih 16 cm dengan lingkaran sebesar 4 cm bagian batangnya dilingkarin urat yang menonjol berwarna biru, bagian ujung kepalanya membulat besar dengan warna merah kehitam- hitaman mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang di mana terlihat ada cairan pada ujungnya.

Rupanya begitu yang disebut kemaluan laki-laki, tampaknya menyeramkan. Aku menjadi ngeri, sambil menduga-duga, apa yang akan dilakukan Om Vincent terhadapku dengan kemaluannya itu.

Melihat ekspresi mukaku itu, Om Vincent hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja.

Om Vincent kemudian berjalan mendekat ke arahku yang masih telentang lemas di atas tempat tidur. Kemudian Om Vincent menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi tempat tidur.

Kedua kakiku dipentangkannya, sehingga kedua pahaku sekarang terbuka lebar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena badanku masih terasa lemas. Mataku hanya bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh Om Vincent.

Kemudian dia mendekat dan berdiri tepat diantara kedua pahaku yang sudah terbuka lebar itu. Dengan berlutut di lantai di antara kedua pahaku, kemaluannya tepat berhadapan dengan kemaluanku yang telah terpentang itu.

Tangan kirinya memegang pinggulku dan tangan kanannya memegang batang kemaluannya. Kemudian Om Vincent menempatkan kepala kemaluannya pada bibir kemaluanku yang belahannya kecil dan masih tertutup rapat. Kepala kemaluannya yang besar itu mulai digosok-gosokannya sepanjang bibir kemaluanku, sambil ditekannya perlahan- lahan.
Suatu perasaan aneh mulai menjalar ke kesuluruhan tubuhku, badanku terasa panas dan kemaluanku terasa mulai mengembung, aku agak menggeliat-geliat kegelian atas perbuatan Om Vincent itu dan rupanya reaksiku itu makin membuat Om Vincent makin terangsang. Dengan mesra Om Vincent memelukku, lalu mengecup bibirku.

“Gimana Sis.., nikmat kan..?”, bisik Om Vincent mesra di telingaku, namun aku sudah tak mampu menjawabnya, nafasku tinggal satu- satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Aku sudah tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om Vincent dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Om Vincent sangat sopan dan ramah.

Selanjutnya tangan Om Vincent yang satu merangkul pundakku dan yang satu di bawah memegang penisnya sambil digosok-gosokkan ke bibir kemaluanku, hal ini makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan kemaluan yang besar menyentuh bibir kemaluanku, aku merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan Om Vincent, di samping pula ada perasaan bingung yang melanda pikiranku. Kemaluan Om Vincent yang besar itu sudah amat keras dan kakiku makin direnggangkan oleh Om Vincent sambil salah satu dari pahaku diangkat sedikit ke atas.

Aku benar-benar setengah sadar dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala kemaluannya mulai ditekan masuk ke dalam lubang kemaluanku dan dengan sisa tenaga yang ada aku mencoba mendorong badan Om Vincent untuk menahan masuknya kemaluannya itu, tapi Om Vincent bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja. Saya membiarkan kemaluannya itu ditempelkan di bibir kemaluanku.

Tapi selang tak lama kemudian perlahan- lahan kemaluannya itu ditekan-tekan ke dalam lubang vaginaku, sampai kepala penisnya sedikit masuk ke bibir dan lubang vaginaku. Kemaluanku menjadi sangat basah, dengan sekali dorong kepala penis Om Vincent ini masuk ke dalam lubang vaginaku, gerakan ini membuatku terkejut karena tidak menyangka Om Vincent akan memasukan penisnya ke dalam kemaluanku seperti apa yang dikatakan olehnya.

Sodokkan penis Om Vincent ini membuat kemaluanku terasa mengembang dan sedikit sakit, seluruh kepala penis Om Vincent sudah berada di dalam lubang kemaluanku dan selanjutnya Om Vincent mulai menggerakkan kepala penisnya masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi, perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar, tampa sadar dari mulutku keluar suara,

“Ssshh.., sshh.., aahh. oohh.., Ooomm.., Ooomm.., eennaak.., eennaak! Aku mulai terlena saking nikmatnya dan pada saat itu, tiba-tiba Om Vincent mendorong penisnya dengan cepat dan kuat, sehingga penisnya menerobos masuk lebih dalam lagi dan merobek selaput daraku dan akupun menjerit karena terasa sakit pada bagian dalam vaginaku oleh penis Om Vincent yang terasa membelah kemaluanku.

“aadduuhh.., saakkiitt.., Ooomm.., sttoopp.., sttoopp.., jaangaan.., diterusin”, aku meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badan Om Vincent, tapi sia- sia saja. Om Vincent mencium bibirku dan tangannya yang lain mengelus-elus buah dadaku untuk menutupi teriakan dan menenangkanku. Tangannya yang lain menahan bahuku sehingga aku tidak dapat berkutik.

Badanku hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatku kucoba menarik ke atas tempat tidur untuk menghindari tekanan penis Om Vincent ke dalam liang vaginaku, tapi karena tangan Om Vincent menahan pundakku, maka aku tidak dapat menghindari masuknya penis Om Vincent lebih dalam ke liang vaginaku. Rasa sakit masih terasa olehku dan Om Vincent membiarkan penisnya diam saja tanpa bergerak sama sekali untuk membuat kemaluanku terbiasa dengan penisnya yang besar itu.

“Om.., kenapa dimasukkan semua, kan.., janjinya hanya digosok-gosok saja?”, kataku dengan memelas, tapi Om Vincent tidak bilang apa-apa hanya senyum- senyum saja.

Aku merasakan kemaluan Om Vincent itu, terasa besar dan mengganjal rasanya memadati seluruh relung-relung di dalam vaginaku. Serasa sampai ke perutku karena panjangnya penis Om Vincent tersebut. Waktu saya mulai tenang, Om Vincent kemudian mulai memainkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya memompa kemaluanku.

Badanku tersentak-sentak dan menggelepar-gelepar, sedang dari mulutku hanya bisa keluar suara, “Ssshh.., sshh.., oohh.., oohh”, dan tiba-tiba perasaan dahsyat melanda keseluruhan tubuhku, bayangan hitam menutupi seluruh pandanganku, sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar di mataku. Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku, seluruh tubuhku diliputi sensasi yang siap meledak.

Buah dadaku terasa mengeras dan puting susuku menegang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku terlonjak-lonjak di atas tempat tidur. Seluruh tubuhku meledak dalam sensasi, jari-jariku menggengam alas tempat tidur erat-erat, tubuhku bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuh Om Vincent ketika aku mengalami orgasme yang dahsyat.

Aku merasakan kenikmatan berdesir dari vaginaku, menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku selama beberapa detik terasa tubuhku melayang- layang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak bedaya, tergeletak lemah di atas tempat tidur dengan kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang menjulur di lantai.

Melihat keadaanku Om Vincent makin terangsang, sehingga dengan ganasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga seluruh batang penisnya terbenam dalam kemaluanku. Aku hanya bisa menggeliat lemah karena setiap tekanan yang dilakukannya, terasa clitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang penisnya yang besar dan berurat itu. Hal ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan.

Hampir sejam lamanya Om Vincent mempermainkanku sesuka hatinya, dan saat itu pula aku beberapa kali mengalami orgasme dan setiap itu terjadi, selama 1 menit aku merasakan vaginaku berdenyut-denyut dan menghisap kuat penis Om Vincent, sampai akhirnya pada suatu saat Om Vincent berbisik dengan sedikit tertahan, “Ooohh.., Riinn.., Riinn.., aakkuu.., maau.., keluar!, Ooohh.., aahh.., hhmm.., oouuhh!”.

Tiba-tiba Om Vincent bangkit dan mengeluarkan penisnya dari vaginaku. Sedetik kemudian, “Ccret.., crett.., crett”, spermanya berloncatan dan tumpah tepat di atas perutku. Tangannya dengan gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya seolah ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa.

“aahh..”, Om Vincent mendesis panjang dan kemudian menarik napas lega. Dibersihkannya sperma yang tumpah di perutku. Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur napas kami yang masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan tadi. Dipandanginya wajahku yang masih berpeluh untuk kemudian disekanya. Dikecupnya lembut bibirku dan tersenyum.

“Terima kasih, sayang..”, bisik Om Vincent dengan mesra. Dan akhirnya aku yang sudah amat lemas terlelap di pelukan Om Vincent.




Minggu, 20 Maret 2022

 



Shiokuda2--luar biasa dicatatkan ganda putra masa depan Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Berstatus sebagai debutan di All England 2022, ganda putra peringkat 28 dunia itu langsung keluar sebagai juara!

Di final All England 2022, Bagas/Fikri mengalahkan sang senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, melalui dua game langsung dengan hasil 21-19 dan 21-13 di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (20/3/2022) malam WIB. Pertarungan berlangsung sengit di game pertama, kemudian Bagas/Fikri tampil dominan di game kedua dengan kerap mencetak poin beruntun.


Dengan hasil tersebut, Bagas/Fikri pun mencetak sejarah fenomenal dengan menjadi debutan yang langsung menjadi juara. Tak tanggung-tanggung, perjalanan Bagas/Fikri menuju takhta juara juga amat luar biasa karena berhasil menyingkirkan pasangan-pasangan kuat.

Pada babak kedua atau 16 besar, Bagas/Fikri menyingkirkan unggulan kedelapan, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Wakil Malaysia tersebut dikalahkan dengan mudah melalui dua gane langsung 21-14 dan 21-12.

Bagas/Fikri kemudian menunjukkan kepada dunia bahwa mereka memiliki mental juara kala menekuk unggulan ketiga asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Juara dunia 2021 (Minions) itu dikalahkan melalui rubber game yang sengit dengan 21-11, 19-21 dan 24-22.






Sabtu, 26 Februari 2022

 


Shiokuda2-- Pagi itu aku tidak ada sekolah sehingga hari ini aku punya acara bebas dari pagi sampai malam. Jam 7 pagi aku udah mulai mandi pagi, sambil mikirin rencana hari ini. Sehabis ganti baju dan sarapan, aku ninggalin tempat kos-ku dan bawa motorku ke rumah pacarku, Vivian.

Sekitar jam 8 pagi aku udah nyampe di rumahnya, kebetulan hari ini dia juga lagi libur. Kutunggu agak lama setelah memencet bel rumahnya, Vivian membukakan pintu depan rumahnya, “lho kok sepi, pada kemana ? tanyaku sambil masuk ke rumahnya, “oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke sekolah, ada PR” katanya.

“Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya cuman sempet pake handuk sama kaos aja”.

“Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil senyum. “Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, ” tapi suka kan …hi hi hi.

Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok, kaos ketatnya membungkus payudara indah tanpa bh itu dengan sempurna, memperlhatkan lekukan dada wanita yang sempurna.

Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta nggak bisa diboongin.

“Sorry ya agak lama, nih teh kesukaanmu mas “, aku agak kaget juga.
“Eh, makasih ya?!” kataku sambil kaget dan agak konak lihat pakaiannya, Vivian cuma make celana pendek tipis batik jogja dan kaos tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.

“Aku minum ya, wah masih panas sekali’ kataku sambil megangin mulutku yang kepanasan, Vivian ketawa ” makanya kira-kira ya kalau mau minum tiup dulu donk, mas”. “Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi”, kataku.

“Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu” kata Vivian sambil duduk disampingku dan memegang mulutku, aku diam dan memperlihatan lidahku yang kepanasan, sementara kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm.

Kudekatkan dudukku pada tubuh Vivian, sambil tangannya melihat-lihat lidahku, tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu.

Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok membuat kont*lku bangkit dan mulai membesar dengan cepat, hingga menyesakkan celana yang kupakai, “idih, kok sampai merah gini” kata Vivian, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah, satu hal yang kusuka dari pacarku, meskipun dia orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan.

Tiba-tiba Vivian mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku, bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan kont*lku yang sudah mengeras, “Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas kont*lku”.

Kulihat matanya sudah mulai merem melek dan sedikit berair, pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga, kelihatannya salah satu titik rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya, lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya, sangat kontras sekali dengan dadanya yang sangat putih dan montok itu.

Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung, kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan.

Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluk tubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas kont*l tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.

Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dan dia menggelendot manja diatas pangkuanku,
“Mas, kita kemarku yuk, takut di ruang tamu ada yang masuk, lagian disana kan lebih leluasa,
tapi aku minta digendong ya ..? pintanya manja.

Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang tamu. Setelah menaruh Vivian diatas kasur, kuhampiri tape disamping tempat tidurnya dan kusetel lagu Can’t Help Falling In Love – Elvis Presley  yang sampai saat ini menjadi lagu kenangan kami berdua.


Dalam ketegangan kont*lku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri Vivian, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku tak tinggal diam mulai dari kaos dan BHnya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang menutupi lembah dan jembut halusnya, sambil terpejam Tangan Vivian meraih kancing dan resluting celanaku dan didapatinya kont*lku yang sudah tegak berdiri, kubantu melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya celana dalam Vivian yang masih dipakainya.

Tiba-tiba tubuhku didorongnya, “berdiri dulu sayang, katanya, akupun turun dari tempat tidur dan Vivian pun duduk ditepi tempat tidur dan sambil membelai kont*lku yang sudah sangat tegang.

“Aku belum pernah lihat titit lelaki dewasa, tetapi punyamu besar sekali mas, sampai-sampai tanganku rasanya mantap sekali memegangnya, boleh aku belai sayang?”.
“Tentu, belai ciumi dan manjakan kont*lku besar ini sayang.”, kataku.

Kont*lku sebenarnya nggak terlalu besar ya kira-kira pernah kuukur pakai penggaris panjangnya 15 cm dan diameternya sebesar pepsodent ukuran jumbo, yah perfectable size-lah menurut ukuran pacarku.

Sejak pertama kali mengenal oral sex hingga hari ini, Vivian menunjukkan antusias yang sangat tinggi dengan kont*lku, matanya sempat terbelalak saat pertama melihat dan memegang kont*lku yang sudah ereksi. Apalagi saat pertama kali melakukan “karaoke”, istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kont*lku benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir aja baru dengan kamu , dan akupun teringat first kiss buatku dan buat dia benar benar berkesan, habis sama-sama baru sekali itu sih.

Sambil duduk dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kont*lku yang sudah ereksi terlihat menantang seperti tugu monas, Vivian jongkok dibawah sambil membelai perlahan kont*lku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kont*lku mengikuti urat-uratnya yang menonjol sambil sesekali meremas dengan gemas, kulihat payudara Vivian sangat menantang dan sesekali kuremas juga susunya.

Dari pangkal kont*lku, dekat anus, tiba-tiba Vivian menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat batang kont*lku, jilatan itu kemudian semakin keatas mengikuti batang kont*lku, hingga akhirnya kepala kont*lku dijilat dan disedot perlahan-lahan. Kurasakan aliran darah mengalir keras disepanjang urat kont*lku, dan ketegangannya mungkin sudah mencapai 100%, kepalanya membesar seperti topi joshua, warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat sekali.

Sampai akhirnya batang kont*lku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam mulutnya, perlahan-lahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya, sementara masih tersisa sekitar 5 cm. “Masukkan semuanya dong, pintaku, “Gimana mau masuk lagi, kont*lmu terlalu panjang buat mulutku, katanya sambil melepaskan kulumannya.

Akhirnya keluar masuk kont*lku dimulutnya, wah rasanya nikmat sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku, kami memang selama ini belum pernah melakukan persetubuhan hingga memasukkan kont*lku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan senggama.

Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang terbuka ditambah alunan lagu love song membuat kami sama-sama terbuai dan lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kujamah payudaranya, Vivian kutarik dan kurebahkan di atas tempat tidur, wajahnya benar-benar merangsang, matanya berbinar, bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan memadat dengan puting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya, sambil kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Vivian diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu.

Sampai di pahanya kubelai dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu terangsang, sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kuremas sambil mulai kujilati melingkar hingga sampai ke putingnya kujilati dan kusedot penuh nafsu, Kulihat pinggul dan pantat Vivian bergerak dan menggelinjang tak karuan menahan kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.

Kujilati kebawah lagi dan sampai ke perut Vivian yang sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kusibakkan bulu-bulu halus yang menutupi vagina pacarku, terlihat bibir vaginanya masih tertutup rapat,namun terlihat disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah mulai basah.

Kubuka sedikit dan terlihat klitorisnya berwarna pink, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Vivian melenguh keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari telunjukku dan akhirnya mulai kujilati dengan ujung lidahku, kembali terdengar erangan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.

“Mas, tolong aku sayang, masukkan kont*lmu besarmu ke vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini, pintanya sambil setengah memelas. ” jangan sayang, kita belum boleh melakukan ini, toh nanti kita juga akan menikah, kataku masih sadar, meskipun aku jiga sudah tidak kuat lagi menahan nafsuku.

“Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Vivian, sambil mulai menarik kont*lku ke arah vaginanya yang membasah.

Kont*lku yang sudah agak menurun, mulai bangkit lagi begitu menyentuh bibir vagina Vivian, sangat tegang dan begitu membesar. Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang kont*lku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala kont*lku ke mulut vaginanya rasanya seret dan sulit sekali, kulihat Vivian sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, “aaahh” , namun akhirnya kepala kont*lku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangat vaginanya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada centimeter ke 3 menuju ke 4, Vivian tiba-tiba berteriak dan menjerit, ” aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang menusuk dan nyerinya sampai ke perut”, katanya.



“Aku cabut aja ya ?”
” Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini, aku yang sudah merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang kont*lku.

Kulihat Vivian meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kont*lku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yang belum pernah kurasakan, kont*lku serasa digigit bibir yang kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali. Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini, ” mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kont*lmu mas, rasanya nikmat sekali.

Perlahan aku mulai mengayun batang kont*lku keluar masuk ke vagina Vivian, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta kont*lku untuk dimasukkan dalam-dalam ke vaginanya.

Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kont*lku di vaginanya. Vivian berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kont*lku seluruhnya di dalam vaginanya.

” Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhhh, Aku merasakan nikmat yang amat sangat, kont*lku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di kont*lku, dan aku yakin kont*lku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Vivian, sepertinya aku juga akan segera mengeluarkan air kejantananku.

Kubuka sedikit jepitan kaki Vivian dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Vivian, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari vagina Vivian, kont*lku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh kont*lku keluar masuk dari vagina Vivian, nikmat sekali rasanya.

Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kont*lku di vagina Vivian, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam kont*lku dan akhirnya …. Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kont*lku yang sudah kucabut dari dalam vagina Vivian, kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan diatas perut Vivian, kuurut-urut batang kont*lku dan tetesan air maniku berjatuhan di atas jembut halus kekasihku.

Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Vivian, kupeluk dia sambil kubelai rambutnya, Vivian terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk dia erat-erat, dan dia memelukku juga, ” Mas, hari ini aku sudah persembahkan kesucianku untukmu, sesuatu yang berharga yang kumiliki telah kuberikan padamu, aku nggak mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah hari ini … Aku sangat mencintaimu mas”.

Vivian bangun dari rebahannya, mengambil sapu tangan dan membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan kenikmatannya, sapu tangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah lembar saputangan biru itu.

“Sapu tangan ini akan kusimpan selamanya, sebagai tanda buat cinta kita, mas” Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup keningnya dan kukatakan, ” Hari ini 11 November 2014, aku telah kau berikan sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan kulupakan hari ini selama hidupku”.

Dalam keadaan sama-sama bugil, kupeluk tubuh Vivian, kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang sama, ” tahun depan aku sudah lulus, selanjutnya aku akan melamarmu dan kita akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Vivian”. ” Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang memang aku idamkan selama ini”.

Keringat yang mengalir di badanku diseka Vivian dengan handuk dan dia membersihkan kont*lku dengan handuk basah, akupun jadi terangsang lagi,

” Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar perkasa mas”, aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tiba-tiba mamanya pulang.

Kugandeng tangan Vivian dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower kamar mandinya kita mandi bersama, saling menyabuni dan bercanda bersama, Kont*lku menjadi tegang saat mandi dan Vivian sempat memasturbasi kont*lku yang sudah tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang kont*lku, sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Vivian tertawa puas, menciumiku dan melanjutkan mandi sampai selesai.

Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan Vivian dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah itu.

Namun meskipun begitu indah cerita cinta kami, hubungan aku dan Vivian tidak bertahan lama setelah kami berdua tamat sekolah kami jadi lebih jarang ketemu. Hubungan kami semakin renggang dan sering berantam ntah karena aku sudah bosan atau bagaimana akhirnya kami memutuskan untuk berpisah. Setelah tiga tahun berlaluku dengar dia sekarang sudah punya pacar baru

Demikian cerita kisahku dengan mantan pacarku yang telah mempersembahkan kesuciannya padaku. Terimakasih Vivian, 28 Januari 2022.






Kamis, 24 Februari 2022

 


Shiokuda2-- Selain melancarkan invasi, Presiden Vladimir Putin turut mengancam setiap negara yang ingin ikut campur dalam peperangan antara Rusia vs Ukraina yang mulai berkecamuk sejak Kamis (24/2) pagi.

Melalui pidato tak terduga di televisi nasional, Putin mengancam soal konsekuensi berat bagi negara-negara yang berupaya mengintervensi konflik Rusia dengan Ukraina.

"Siapa pun yang mencoba mengganggu dan ikut campur urusan kami, dan bahkan menciptakan ancaman bagi negara dan rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan datang secepat mungkin dan memberikan konsekuensi yang belum pernah Anda alami dalam sejarah Anda," ucap Putin berapi-api dalam pidatonya pada Kamis (24/2) pagi.

"Kami (Rusia) siap untuk setiap perkembangan situasi. Semua keputusan yang diperlukan dalam situasi ini telah dibuat," paparnya menambahkan.



Ancaman itu secara tidak langsung diutarakan Putin terhadap Amerika Serikat dan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) yang selama ini membela Ukraina mati-matian.

Manuver agresif Rusia yang telah berlangsung sejak akhir tahun lalu pun bermula dari wacana ekspansi NATO di timur Eropa dan wacana Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.

Rusia telah lama menentang keras upaya Ukraina masuk NATO. Sebelum melancarkan invasi, Putin juga sempat menuntut serangkaian jaminan keamanan kepada NATO, salah satunya menentang Ukraina bergabung pakta tersebut.

"Saya harap. Saya telah didengar," kata Putin.

Ancaman itu juga diutarakan Putin dalam pidato yang sama saat mengumumkan operasi militer khusus Rusia ke Donbas, wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai oleh kelompok separatis pro-Moskow sekitar Kamis pagi.

Salah satu alasan utama invasi, kata Putin, adalah karena pemimpin separatis Donetsk dan Luhansk di Donbas telah meminta bantuan Rusia setelah mengklaim jika pasukan Ukraina telah menyerang wilayah mereka.

"Republik Rakyat Donbas menyampaikan permintaan bantuan ke Rusia. Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan melancarkan operasi militer khusus," kata Putin dalam pidatonya yang disiarkan di televisi dikutip TASS, Kamis (24/2).

Putin berdalih "operasi militer khusus" secara terbatas di Donbas dikerahkan demi melindungi warga Donbas yang menurutnya telah menjadi sasaran "genosida" Ukraina.

"Tindakan kami adalah membela diri terhadap ancaman," kata Putin dalam pidatonya seraya mengklaim bahwa Moskow tidak punya rencana untuk menduduki Ukraina.

"Kami tidak berencana menduduki Ukraina. Kami tidak ingin memaksakan diri pada siapa pun," tegasnya.

Tak lama setelah Putin mendeklarasikan operasi militer ke Donbas, rentetan ledakan terdengar pada setidaknya tujuh kota di Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan rudal Rusia telah menyerang basis militer Ukraina di beberapa kota termasuk di Kiev dan pasukan penjaga perbatasan.

Layanan perbatasan Ukraina juga melaporkan bahwa pasukan Rusia datang dari perbatasan di timur, Belarus di utara, dan Crimea yang terletak di selatan negaranya.